Author: Heriwidanarko_kamadaka @forumsains.com & Kompas.com
Cacing Tanah merupakan Hewan menggeliat yang mungkin bagi sebagian orang merupakan Hewan yang sangat menjijikkan. Namun, Cacing Tanah memiliki banyak manfaat. Untuk sebagian orang, ada yang menjadikan Cacing Tanah sebagai obat berbagai macam penyakit, seperti: Tifus, Diabetes, Lever, Jantung, Kolesterol, Stroke, Kanker. Kenapa Cacing Tanah dapat di jadikan sebagai obat berbagai macam jenis penyakit? Ya karena Cacing Tanah merupakan Hewan yang memiliki kandungan anti biotik yang sangat tinggi.
Cara mengolahnya yaitu:
1. Ambil dan timbang Cacing Tanah sejumlah 0.5 KG, lalu di jemur hingga kering dengan panas matahari atau oven, tapi lebih baik lagi bila di jemur kering oleh matahari,
2. Setelah kering, maka tumbuklah hingga sangat halus. Ketika akan di gunakan, cukup ambil 1 sendok makan di tambah setengah gelas air panas. Inget ya, lebih baik di minum saat masih hangat, karena bila sudah dingin akan terasa bau amisnya yang kalau kamu minum akan berbekas untuk waktu yang lumayan lama rasanya.
Apakah di antara kamu sengaja ada yang memelihara Cacing Tanah sebagai Hewan Peliharaan? Kalau ada, mungkin kamu sangat beruntung, karena ketika kamu sakit apa pun maka tinggal olah saja Cacing Tanah yang ada, dari pada kamu harus repot - repot pergi ke dokter dan membeli obat ke apotik.
Jijik ya kamu? Memang menjijikkan, tapi sangat bermanfaat. Apakah kamu sudah tahu bahwa telah di temukan Cacing Jenis Baru?
KOMPAS.com — Tullis Onstott, ilmuwan dari Princeton University, bersama rekannya dari Afrika Selatan, Belgia, dan Belanda menemukan spesies cacing baru yang disebut Halicephalobus mephisto. Ilmuwan menemukan cacing ini hidup di kedalaman 900-3.600 meter di lapisan air bawah tanah pada sebuah lokasi penambangan emas di Afrika Selatan.
Onstott mengaku terkejut dan tak menyangka menemukan cacing di kedalaman tersebut. "Menakutkan setengah mati ketika pertama kali melihat cacing itu bergerak. Cacing itu terlihat seperti benda hitam kecil yang bergerak berputar-putar," ungkap Onstott seperti dikutip Dailymail, Kamis (2/6/11).
Sebelumnya, banyak ilmuwan mengira bahwa hanya mikroorganisme yang mampu hidup pada kedalaman tersebut. Sebabnya, oksigen dan nutrisi yang terbatas serta temperatur yang ekstrem. Namun, dengan penemuan ini, Onstott membuktikan bahwa organisme multiselular pun bisa hidup di lingkungan itu.
Onstott mengaku terkejut dan tak menyangka menemukan cacing di kedalaman tersebut. "Menakutkan setengah mati ketika pertama kali melihat cacing itu bergerak. Cacing itu terlihat seperti benda hitam kecil yang bergerak berputar-putar," ungkap Onstott seperti dikutip Dailymail, Kamis (2/6/11).
Sebelumnya, banyak ilmuwan mengira bahwa hanya mikroorganisme yang mampu hidup pada kedalaman tersebut. Sebabnya, oksigen dan nutrisi yang terbatas serta temperatur yang ekstrem. Namun, dengan penemuan ini, Onstott membuktikan bahwa organisme multiselular pun bisa hidup di lingkungan itu.
Dalam publikasinya di jurnal Nature, Rabu (1/6/11), Onstott menguraikan bahwa Halicephalobus mephisto masuk dalam filum Nematoda. Ia memiliki ukuran kecil, sekitar 0,55 mm serta bisa menoleransi temperatur hingga lebih dari 48 derajat celsius. Cara bereproduksi ialah secara aseksual (tanpa kawin) dan memilih makanan bakteri di bawah permukaan tanah.
Sumber mempercayai bahwa spesies Cacing Jenis Baru itu mulanya hidup di permukaan, namun dibawa ke lapisan bawah oleh air hujan masa lalu. Cacing ini mirip dengan Cacing yang membusukkan buah dan mungkin memiliki kekerabatan dengannya. Penemuan ini bisa menunjukkan bahwa lingkungan bawah tanah ternyata lebih kompleks dari yang di duga. Penemuan makhluk multiselular ini juga memberi implikasi penting bagi pencarian makhluk hidup bawah tanah di planet lain di Tata Surya. Selain menemukan Halicephalobus mephisto, Onstott dan rekannya juga menemukan cacing lain, di antaranya Plectus aquatilis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar