Author: inilah.com
Menurut Analis Indef, Aviliani menyampaikan kepada inilah.com di Jakarta, Selasa (21/6), “India inflasinya lebih tinggi dari Indonesia". Alasan investor asing masih mengincar Indonesia karena pasar Cina yang sudah terlalu jenuh dan pemerintahnya yang menerapkan pengaturan moneter yang sangat ketat. "Hanya Indonesia yang inflasinya rendah dan masih memiliki peraturan longgar,” katanya.
“Apalagi Indonesia adalah gudangnya bahan baku, sehingga investor asing tambah di untungkan karena semakin dekat dengan sumber dayanya,” katanya. Dia memperkirakan hingga 2050 prospek ekonomi Indonesia semakin di perkirakan semakin bagus.
Akan tetapi, tetap saja kemungkinan buble harus di waspadai. “Uang yang banyak tersebut harus di konversi,” katanya. Caranya dengan mendorong investor masuk langsung ke investasi sektor riil. “Pemerintah bisa memberikan skim insentif misalnya tax holiday, agar mereka tertarik untuk membuat pabrik,” katanya. Cara lainnya melalui mendorong jumlah perusahaan yang melantai di bursa (IPO). “Makanya BUMN di minta untuk melakukan IPO,” jelasnya.
“Apalagi Indonesia adalah gudangnya bahan baku, sehingga investor asing tambah di untungkan karena semakin dekat dengan sumber dayanya,” katanya. Dia memperkirakan hingga 2050 prospek ekonomi Indonesia semakin di perkirakan semakin bagus.
Akan tetapi, tetap saja kemungkinan buble harus di waspadai. “Uang yang banyak tersebut harus di konversi,” katanya. Caranya dengan mendorong investor masuk langsung ke investasi sektor riil. “Pemerintah bisa memberikan skim insentif misalnya tax holiday, agar mereka tertarik untuk membuat pabrik,” katanya. Cara lainnya melalui mendorong jumlah perusahaan yang melantai di bursa (IPO). “Makanya BUMN di minta untuk melakukan IPO,” jelasnya.
* Ketika investor asing masih mengincar pasar Indonesia, keyakinan dengan harga masih bersaing untuk: Jual Handphone.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar